Latest Post

Ancelotti Minta Pastore Perbaiki Performanya

Written By sigitholic on Senin, 03 Desember 2012 | 09.16


Paris - Pelatih Paris Saint-Germain, Carlo Ancelotti, secara terang-terangan mengaku kecewa dengan performa Javier Pastore belakangan ini. Dia pun meminta Pastore untuk lekas memperbaiki diri.

PSG membeli Pastore dari Palermo dengan harga sekitar 40 juta euro pada musim panas tahun lalu. Awalnya, gelandang asal Argentina itu tampil cemerlang dan jadi andalan di timnya.

Tapi, penampilan Pastore jauh menurun dalam beberapa waktu terakhir. Atas alasan tersebut, dia mulai kehilangan tempatnya di tim inti Les Parisiens dan tak selalu jadi starter.

Menurut Ancelotti, Pastore sekarang tengah mengalami masalah fisik dan juga mental. Dia mengaku siap membantu pemainnya itu kembali ke level terbaik.

"Saya kecewa dengan penampilannya dan saya yakin dia juga kecewa," ungkap Ancelotti seperti dikutip Sky Sports.

"Dia sudah bekerja keras dan fokus memperbaiki kebugaran dan kepercayaan dirinya," imbuhnya.

"Saya bukan psikolog, saya seorang pelatih. Saya yakin Javier sudah kehilangan sedikit kepercayaan diri dan kualitas di atas lapangan. Jadi, dia harus menemukan kepercayaan diri lagi dan saya bisa membantunya," kata Ancelotti.

Kalahkan Laos, Singapura Juara Grup B

Written By sigitholic on Minggu, 02 Desember 2012 | 09.13


http://portalbolanew.blogspot.comSingapura mengalahkan Laos dengan skor 4-3 di laga terakhir babak grup Piala AFF 2012. Hasil tersebut mengantarkan The Lions ke babak semifinal dengan status juara Grup B.

Bertanding di Stadion Shah Alam, Sabtu (1/12/2012) malam WIB, Laos sebenarnya mengawali laga dengan sangat baik. Mereka lebih dulu unggul dua gol lewat Khampheng Sayavutthi dan Keoviengphet Liththideth.

Menjelang turun minum, Singapura bisa memperkecil ketertinggalan melalui Shahril Ishak. Alhasil, skor 2-1 untuk keunggulan Laos di paruh pertama.

Tapi, di babak kedua Singapura mengamuk. Mereka membalikkan kedudukan menjadi 4-2 berkat gol-gol Shahril, Khairul Amri, dan Fazrul Nawaz. Gol penalti yang dicetak Khampeng tak menghindarkan Laos dari kekalahan. Singapura menang 4-3.

Dengan hasil ini, Singapura naik ke urutan teratas klasemen akhir Grup B dengan enam poin dari tiga laga. Jumlah poin Singapura sama dengan Malaysia, tapi selisih gol mereka lebih baik. Di semifinal, tim asuhan Radojko Avramovic ini akan berhadapan dengan runner-up Grup A, Filipina. 

Jalannya pertandingan

Laos mendapatkan kesempatan di menit ke-16 lewat Khampheng. Tapi, tendangan Khampeng terlalu lemah dan mudah ditangkap kiper Izwan Mahbud.

Laos membuka skor empat menit kemudian. Keoviengphet yang melakukan penetrasi ke kotak penalti Singapura mengirimkan umpan matang ke Khampeng yang berdiri tak terkawal di mulut gawang. Tanpa kesulitan, Khampeng mendorong bola ke dalam gawang.

Laos terus menebar ancaman. Mereka hampir saja menambah gol di menit ke-28, tapi tendangan bebas Sopha Saysana melayang di atas mistar.

Singapura nyaris saja menyamakan kedudukan pada menit ke-34. Sial buat mereka, sundulan Aleksandar Duric dari jarak dekat masih melenceng.

Berselang lima menit, Laos menggandakan keunggulan. Keoviengphet sendirian mengacak-acak pertahanan Singapura sebelum menaklukkan Izwan lewat tendangan keras dari dalam kotak penalti.

Di masa injury time babak pertama, Singapura mampu memperkecil ketertinggalan. Memanfaatkan umpan sundulan Safuwan Baharudin, Shahril mencocor bola ke gawang yang sudah tak terjaga.

Di awal babak kedua, Duric mendapatkan peluang. Namun, tendangannya mengarah tepat ke pelukan kiper Soukthavy Soundala.

Singapura bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-52. Shahril dengan cerdik mengecoh satu bek lawan di kotak penalti sebelum melepaskan tendangan mendatar yang tak bisa diantisipasi Soukthavy.

Dua menit kemudian, Singapura mengancam lewat Fazrul. Tapi, tendangannya bisa ditepis kiper.

Kedudukan berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Singapura pada menit ke-63. Tendangan bebas Khairul Amri melaju deras ke pojok gawang Laos tanpa bisa dijangkau Soukthavy.

Singapura mencetak gol keempatnya dua menit kemudian. Umpan lambung Baihakki Khaizan disambut Fazrul dengan sundulan jarak dekat dan bergetarlah gawang Laos. 

Memasuki menit ke-81, Laos mendapatkan penalti setelah Ketsada Souksavanh dijatuhkan oleh Shaiful Esah. Khampheng yang jagi algojo menunaikan tugasnya dengan baik dan membuat skor jadi 3-4.

Di sisa waktu, tak ada gol tambahan. Singapura tetap menang 4-3.

Susunan Pemain:
Singapura: Izwan, Jiayi, Bhai, Safuwan, Bennett (Khairul Amri 45'); Fahrudin; Fazrul (Isa Halim 68'), Qiu Li (Shaiful Esah 45'), Shahdan; Duric, Shahril

Laos: Sengpachan Bounthisanh (Soukhtavy Soundala 7'), Saynakhonevieng Phommapanya (Phatthana Syvilay 72'), Ketsada Souksavanh, Khampoumy Hanevilay, Soukaphone Vongchiengkham, Keoviengpheth Lithideth, Visay Phaphouvanin, Kanlaya Sysomvang, Sopha Saysana (Vilayout Sayyabounsou 67'), Kovanh Namthavixay, Khampheng Sayavutthi

Menpora: Pemain dan Pelatih Harus Diapresiasi, Konflik Harus Diakhiri


http://portalbolanew.blogspot.comMenteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengomentari kekalahan dan kegagalan Indonesia di Piala AFF 2012. Ia meminta masyarakat tetap mengapresiasi pemain dan pelatih.

Indonesia kalah 0-2 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012), di pertandingan terakhir Grup B, sehingga gagal lolos ke babak semifinal.

"Tentu saja kita berharap timnas kita menang. Tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Kita harus memberi apresiasi pada pemain dan pelatih yang telah berusaha sekuat tenaga membela Merah Putih," ujar Andi saat dihubungidetiksport malam ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegagalan kembali timnas untuk berprestasi tinggi di level internasional disebabkan oleh kekisruhan yang tak selesai-selesai.

"Inilah hasil konflik berkepanjangan dalam dunia sepakbola kita. Kita tidak bisa tampil full team. Kita hanya mengandalkan separuh kekuatan.

"Sudah saatnya semua pihak menyadari pepatah 'bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh' adalah benar adanya. Mari kita sungguh-sungguh meneguhkan komitmen untuk mengakhiri konflik yang merusak ini," imbuhnya.

Nil: Kekalahan Ini Tanggung Jawab Saya


Kalah 0-2 dari Malaysia membuat Indonesia terhenti kiprahnya di Piala AFF 2012. Nil Maizar menyebut kegagalan 'Skuat Garuda' adalah tanggung jawabnya sebagai pelatih.

Butuh hasil imbang untuk lolos dari Grup B, Indonesia justru menelan kekalahan 0-2 saat menghadapi Malaysia. Gol-gol dari Azammuddin bin Mohd Akil (menit 27) dan Mahalli Jasuli (menit 30) membuat 'Skuat Garuda' hanya menempati posisi tiga klasemen dengan poin empat.

Dalam keterangannya pada wartawan usai pertandingan, pelatih Nil Maizar menyayangkan banyaknya peluang tercipta yang gagal dituntaskan jadi gol. Namun begitu, mantan pembesut Semen Padang itu tetap menyanjung anak didiknya yang bermain dengan motivasi tinggi di bawah tekanan publik Stadion Bukit Jalil.

"Malam ini pemain kami bermain dengan bagus, dengan motivasi tinggi, tapi gagal memanfaatkan sejumlah peluang. Tapi, inilah sepakbola," sahut Nil.

Lebih lanjut, dia menyebut kalau kegagalan yang dialami tim nasional di Malaysia adalah sepenuhnya tanggung jawab dia sebagai pelatih.

"Sebagai pelatih, saya bertanggung jawab atas kekalahan ini," tegasnya.

Indonesia mengawali kiprah di Piala AFF 2012 dengan hasil imbang 2-2 kontra Laos. Sementara di laga kedua, gol tunggal Andik Vermansyah memberi Indonesia kemenangan 1-0 atas Singapura.

Elie Aiboy Akui Malaysia Tampil Lebih Baik


Pemain senior dan kapten Elie Aiboy mengakui permainan Malaysia di lapangan lebih baik daripada Indonesia, sehingga mereka menang dan berhak melaju ke babak semifinal AFF Suzuki Cup 2012.

Indonesia kalah 0-2 dalam laga di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012) malam, walaupun sesungguhnya cuma butuh hasil seri untuk lolos dari fase grup.

Sempat menggebrak di 15 menit awal pertandingan, pasukan "Merah Putih" kebobolan di menit 26 oleh sontekan Azamuddin Akil di dala kotak penalti, dan tiga menit kemudian oleh tendangan jarak dekat Mahalli Jasuli.

"Pertandingan berjalan seru, kedua tim bermain dengan bagus. Tapi Malaysia harus diakui bermain lebih baik," ucap Elie seusai pertandingan.

"Malaysia lebih beruntung dan dua gol itu mengubah jalannya pertandingan. Sekarang Indonesia harus berbenah lagi," sambung pemain 33 tahun yang bermain sebagai starter sebelum digantikan Andik Vermansah di menit 36 itu.

Pemain Tak Salah, Kegagalan Timnas Adalah Hasil Pertengkaran Elite


Jika harus ada yang disalahkan atas kegagalan Indonesia di Piala AFF tahun ini, maka salahkanlah elite yang terus bertengkar. Pemain dinilai sudah berusaha dengan kemampuan yang ada.

Indonesia tersingkir dan untuk kedua kalinya dalam sejarah gagal ke babak semifinal Piala AFF setelah kalah 0-2 dari Malaysia di laga terakhir Grup B di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012) malam.

Dalam bincang-bincangnya via telepon dengan detiksport, pengamat sepakbola Budiarto Shambazy menyampaikan pandangannya terhadap dua hal. Pertama, performa M. Taufiq dkk., dan kedua adalah penyebab dari tak kunjung berprestasinya sepakbola Indonesia.

"Menurut saya tim ini menjanjikan. Pemain janganlah dicela. Tidak baik itu. Tim ini cukup menggembirakan. Mereka punya nyali, motivasi tinggi, bisa menghadapi pressure, tidak terpengaruh dengan konflik atau yang sering menjelek-jelekkan mereka," ujar Budiarto atau yang lebih dikenal dengan panggilan 'Mas Baz' itu.

"Tapi Malaysia memang secara teknis lebih unggul, dan pemain-pemain mereka lebih berpengalaman. Perlu dicatat, sebelum turnamen 90% pemain kita minim jumlah caps. Ya ini memang bukan pemain-pemain terbaik yang kita punya, karena diboikot (oleh KPSI).

"Kegagalan ini semacam refleksi buat pengurus yang bertengkar terus, PSSI lawan KPSI. Ini adalah hasil dari yang kalian ributkan, sehingga pemain jadi sasaran, padahal mereka sama sekali tidak menyandang kesalahan," sambungnya.

Secara spesifik Budiarto menyebut tiga pihak yang harus bertanggung jawab pada segala kekisruhan yang melanda dunia sepakbola di tanah air: PSSI, KPSI, dan pemerintah.

Pria yang juga wartawan senior itu mengkritik lemahnya kepemimpinan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, menyayangkan KPSI yang melakukan banyak manuver, serta menyesalkan pasifnya pemerintah.

"Pemerintah ini abai dan diam saja, tak mau menengahi konflik yang sudah terjadi bertahun-tahun. Semestinya rekonsiliasi itu masih bisa dilakukan, dan pemerintahlah yang harus melakukan rekomensiliasi itu," tegas Mas Baz.

Di akhir wawancara ia kembali memberikan apresiasi kepada timnas yang telah berusaha di Piala AFF kali ini. Menurutnya, karena punya potensi, tim ini layak dipertahankan sekaligus diperbarui untuk menghadapi agenda berikutnya, yakni kualifikasi Piala Asia 2015, di mana Indonesia akan bersaing dengan Irak, China, dan Arab Saudi.

Soal Masa Depannya di Timnas, Nil Maizar Pasrah



http://portalbolanew.blogspot.comKegagalan tim nasional Indonesia di Piala AFF disebut pelatih Nil Maizar merupakan tanggung jawabnya. Terkait masa depannya, dia mengaku pasrah apapun keputusan PSSI nantinya.

Indonesia kembali harus menunda keinginan menjuarai Piala AFF. Setelah selama ini dikenal sebagai 'spesialis' runner up, di penyelenggaraan tahun 2012 Bambang Pamungkas dkk gagal lolos ke semifinal.

Kekalahan 0-2 dari Malaysia di pertandingan terakhir fase grup menjadi penentu akhir kiprah 'Skuat Garuda'. Dengan poin empat, Indonesia duduk di poisisi tiga klasemen Grup B.

Tersingkirnya Indonesia disebut Nil merupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih. Terkait hal tersebut, dia kini pasrah dengan apa pun keputusan PSSI terkait masa depannya. Sebagai catatan, selanjutnya, Indonesia akan menghadapi kualifikasi Piala Asia 2015. 

"Saya sih sebagai manusia, tergantung Yang Di Atas. Kalau memang dikehendaki, ya saya lanjut," sahut Nil Maizar usai pertandingan.

Secara pribadi mantan pelatih Semen Padang itu juga meminta maaf pada publik sepakbola Indonesia atas kegagalan yang diraih timnas. Dia menegaskan kalau kesalahan sepenuhnya ada padanya, bukan pemain yang dianggap sudah berjuang sepanjang turnamen.

"Penonton di tanah air, saya sebagai pimpinan, sebagai pelatih kepala, saya minta maaf, kepada masyarakat Indonesia atas tidak berhasilnya Indonesia masuk ke semifinal," ujarnya kepada para wartawan.

"Saya bertanggung jawab di sini. Para pemain sudah bermain dengan baik sampai 90 menit, sampai injury time. Inilah yang namanya sepakbola," lanjutnya.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Portal | Bola - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger